Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TAI (Team Accelerated Instruction)

TAI (Team Accelerated Instruction)

Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Terjemahan bebas dari TAI adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karaktristik bahwa (Driver,1980) tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru adalah negoisasi dan bukan imposisi-intruksi. 
Sintak BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupa modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (3) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.
Dari hasil kajian pustaka yang penulis lakukan, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pembelajaran TAI (Team Assisted Indivualization) dengan TAI (Team Accelerated Instruction). Perbedaan terletak pada pemberian bahan ajar untuk siswa. Pada TAI Assisted bahan ajar yang diberikan terhadap suatu kelompok tidak membedakan kemampuan individu. Sedangkan pada TAI Accelerated bahan ajar yang diberikan pada masing-masing individu dalam kelompok dibedakan sesuai dengan kemampuan, siswa dengan kemampuan bagus memperoleh bahan ajar dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki kemampuan kurang.
 Uraian tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI dibedakan menjadi 2 yaitu TAI dalam artian Accelerated dan TAI dalam artian Assisted.



1.     Model pembelajaran kooperatif  Team Accelerated Instruction (TAI)
Adapun tahap-tahap dalam metode Team Accelerated Instruction (TAI) ini adalah sebagai berikut :
a.       Penyajian kelas
Pengajaran yang dilakukan dengan posisi siswa duduk pada kelompoknya masing-masing.
b.      Kelompok ( Team)
Kelompok dibuat beragam, berdasarkan kemampuan akademik, jenis kelamin, ras dan etnik, yang tediri dari 4-5 orang pada setiap kelompoknya.
c.       Kelompok Belajar (Teams Study)
Di dalam kelompok belajar ini memungkinkan siswa untuk saling berdiskusi, berargumen dan membuat antara satu dengan yang lainnya untuk dapat memahami suatu pelajaran. Pada saat guru memberikan soal latihan maka masing-masing anggota kelompok mengerjakannya secara individual, lalu mengecek hasil pekerjaannya dengan anggota lainnya di dalam kelompok. Jawaban yang benar akan diberitahukan oleh guru melalui kunci jawaban yang telah ada. Jika soal dalam satu tahap telah terselesaikan, maka ketahap selanjutnya, tetapi jika siswa mengalami kesulitan dan kekeliruan dalam penyelesaiannya maka ia harus menyelesaikan soal lainya di tahap yang sama.
d.      Test (test)
Adapun test yang dilakukan berupa pretest dan postes. Pretes dilakukan untuk dapat melihat kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan oleh guru. Sedangkan pretest diberikan setelah menyelesaikan beberapa subpokok bahasan, atau pada akhir materi yang telah diajarakan. Dalam tes siswa mengerjakan secara individu tanpa bantuan rekan kelompok.
e.       Penilaian Kelompok Dan Pengakuan Kelompok
Penilaian kelompok dilakukan di table score, masing-masing individu mempunyai kontribusi untuk nilai kelompok yang didapat dari hasil kuis. Tim yang memenuhi kriteria penilaian akan mendapatkan pengakuan kelompok.

Setiap metode pelajaran sudah pasti ada kekurangan ada pula kelebihannya. Begitu pula pada pembelajaran kooperatif metode TAI (Team accelerated Instrasion), kekurangan terjadi ketika pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka jalan proses pembelajarannya juga kurang baik. Dan ketika dilihat dari faktor siswa adanya anggota kelompok yang pasif dan tidak mau berusaha serta hanya mengandalkan diri teman sekelompoknya. Hal tersebut dapat terjadi, dan oleh karena itu instruksi dari guru dengan pengawasan ketika dalam proses kelompok belajar harus lebih ditingkatkan dan tentunya dapat meminimalisasi efek kepasifan siswa.

2.     Model pembelajaran kooperatif  Team Assisted Individualization (TAI)
Model pembelajaran kooperatif  Team Assisted Individualization (TAI)  memiliki delapan komponen sebagai berikut.
1.      Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 peserta didik,
2.      Placement Test, yaitu pemberian pre-tes kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian  peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang tertentu,
3.      Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya,
4.      Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan.
5.      Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas,
6.      Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok,
7.      Fact Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik,
8.      Whole-Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam  Team Assisted Individualization, Robert E. Slavin (dalam Kurniati 2007:25) adalah sebagai berikut.
1.      Team (kelompok) Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda.
2.      Tes Penempatan Peserta didik diberi  tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.
3.      Langkah-langkah Pembelajaran.
1)      Diawali dengan pengenalan konsep oleh guru dalam mengajar secara kelompok (diskusi singkat) dan memberikan langkah-langkah cara menyelesaikan masalah atau soal.
2)      Pemberian tes keterampilan yang terdiri dari 10 soal.
3)      Pemberian tes formatif yang terdiri dari dua paket soal, tes formatif A dan tes formatif B, masing-masing terdiri dari 8 soal.
4)      Pemberian tes keseluruhan yang terdiri dari 10 soal.
5)      Pembahasan untuk tes keterampilan, tes formatif, dan tes keseluruhan.

Belajar Kelompok   Berdasarkan tes penempatan, guru mengajarkan pelajaran pertama, kemudian peserta didik bekerja pada kelompok mereka masing-masing. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1)      Peserta didik berpasangan atau bertiga dengan anggota kelompok mereka.
2)      Peserta didik diberi LKS pempelajaran yang disiapkan guru untuk bahan diskusi sebagai pemahaman konsep materi yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan bertanya pada teman sekelompok atau guru untuk minta bantuan jika mengalami kesulitan. Selanjutnya dimulai  dengan tes pertama yaitu tes keterampilan.
3)      Masing-masing peserta didik dengan kemampuannya sendiri mengerjakan 3 soal tes keterampilan yang pertama, bila sudah selesai, peserta didik boleh melanjutkan 3 soal berikutnya. Begitu sudah selesai baru melanjutkan 4 soal terakhir. Peserta didik yang mengalami kesulitan bisa meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum meminta bantuan guru.
4)      Apabila sudah bisa menyelesaikan soal tes keterampilan dengan benar, peserta didik bisa melanjutkan mengerjakan tes formatif A yang terdiri dari 8 soal. Dalam tes ini peserta didik juga bekerja sendiri-sendiri dulu sampai selesai. Jika peserta didik dapat mengerjakan 6 soal dengan benar, maka peserta didik tersebut bisa mengambil soal tes keseluruhan.  Jika peserta didik tidak bisa menjawab 6 soal dengan benar, guru merespon dan menampung semua masalah yang dimiliki peserta didik. Guru boleh menyuruh peserta didik untuk bekerja kembali pada nomor-nomor soal tes keterampilan dan kemudian mengambil soal tes formatif B, yaitu 8 soal kedua yang isi dan tingkat kesulitannya sebanding dengan tes formatif A. Selanjutnya peserta didik boleh melanjutkan ke tes keseluruhan. Peserta didik tidak boleh mengambil soal tes keseluruhan sebelum dia bisa menyelesaikan tes formatif dengan kelompoknya.
5)      Peserta didik kemudian mengikuti tes keseluruhan. Tes ini merupakan tes terakhir dalam model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), yang terdiri dari 10 soal. Di sini peserta didik juga bekerja secara individu dulu sampai selesai. Setelah selesai baru bisa berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah tes keseluruhan ini selesai kemudian dilakukan pembahasan dan penilaian bersama antara guru dan peserta didik.
6)      Penilaian kelompok
Pada akhir pertemuan, guru menghitung nilai dari masing-masing kelompok. Nilai ini berdasarkan pada jumlah rata-rata dari anggota masing-masing kelompok dan ketelitian dari tes keseluruhan. Kriteria pemberian predikat berdasarkan kemampuan kelompok. Kelompok dengan kemampuan bagus diberi predikat Super Team, kelompok dengan kemampuan sedang diberi predikat Great Team, kelompok dengan kemampuan kurang diberi predikat Good Team. Pemberian predikat ini bertujuan untuk memotivasi dan memberi semangat kepada masing-masing kelompokagar pada pada pembelajaran selanjutnya mau  berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi.
7)      Mengajar kelompok
Setiap pertemuan guru mengajar 10 sampai 15 menit untuk dua atau tiga kelompok yang mempunyai nilai yang sama. Guru menggunakan konsep belajar yang diprogramkan atau direncanakan sebelumnya.  Tujuannya adalah untuk memperkenalkan konsep utama pada peserta didik. Pembelajaran dibuat untuk membantu peserta didik agar mengerti dan memahami hubungan antara matematika yang mereka pelajari dengan masalah kehidupan nyata. Ketika guru sedang mengajardalam suatu kelompok, peserta didik lain melanjutkan bekerja dalam kelompok mereka sendiri dengan kemampuan individu masing-masing.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

nur fitri 093654201 mengatakan...

Berdasarkan artikel anda apa keunggulan dari tipe Team Accelerated Instruction (TAI)? dan tipe tersebut cocok pada materi apa?

DANDELION mengatakan...

mbak sy bingung dngn pnjelasan anda..tlng dijelaskan lg. pada "Perbedaan terletak pada pemberian bahan ajar untuk siswa. Pada TAI Assisted bahan ajar yang diberikan terhadap suatu kelompok tidak membedakan kemampuan individu. Sedangkan pada TAI Accelerated bahan ajar yang diberikan pada masing-masing individu dalam kelompok dibedakan sesuai dengan kemampuan, siswa dengan kemampuan bagus memperoleh bahan ajar dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki kemampuan kurang." kl dilihat dr langkah2 pembelajarannya sepertinya yg bhn ajarnya dibeda2kan justru pd TAI assisted,, mhn pnjelasannya, trimakasih

Hanny Maya Sari mengatakan...

apakah TAI dapat meningkatkan kreativitas?? Kalp iya,Buku apa yg menyatakan bahwa TAI dpt meningkatkan aktivitas,,,tolong dibantu ya mba,,,aq lg mo penelitian

Eliza Marsela mengatakan...

Mbak saya masih binggung dengan perbrdaan terletak pada bahan ajar
Berarti pada team acclerated intruction dalam satu kelompok beda2 bahan ajar ya mbak? Atau gimana tolong penjelasannya mbak

Posting Komentar